Wednesday, December 26, 2007

KONTES MENYANYI VERSUS KONTES POPULARITAS



Sejumlah pendukung fanatik Mike di "Asian Idol" geram. Gara-gara Mike kalah di Asian Idol yang pertama yang disiarkan stasiun televisi RCTI. Dalam kontes yang diikuti perwakilan dari Filipina, Malaysia, Vietnam, India, Indonesia, dan Singapura ini, ternyata Hadi Mirza dari Singapura lah yang menjadi pemenangnya.

"Ini pasti gara-gara banyak orang Indonesia yang pilih Singapura deh buat pilihan keduanya!" "Ah...pada milih HAdi, soalnya ganteng sih". Itu beberapa komentar yang sempat saya dengar. Komentar lebih seru lagi dilontarkan saat KOMPAS mengeluarkan wawancara dengan pihak penyelenggara Asian Idol (yang notabene orang Indonesia) yang menjelaskan mengenai cara penghitungan suara melalui voting SMS. Sebab memang banyak orang mempertanyakan, kok bisa sih Mike dengan suara emasnya yang dipuja-puji sejumlah juri kalah melalui voting? Padahal penduduk Indonesia kan banyak.

Ini adalah kutipan cara penghitungan hasil voting yang saya peroleh dari wikipedia dengan keyword Asian Idol:

"There are several differences in voting and tabulation between Asian Idol and other Idol shows. Unlike the latter wherein the viewers get to vote for one contestant, the voting procedure for Asian Idol requires viewers to send SMS votes for two favorite Idols, thus allowing contestants to receive votes aside from their respective countries.[7][22]

As consideration on population size among the participating countries, tabulation of votes are done through an "Equal and Even Cumulative Method", wherein the total votes of each country are converted into percentages.[22][23]"

Pusing? Sudahlah...tak usah dipikirkan cara penghitungannya. Intinya, menghitung hasil voting sms Asian Idol ternyata tak semudah yang kita bayangkan.

Banyak pemirsa yang lupa: Asian Idol adalah sebuah tayangan televisi yang merupakan produk "jualan". Jadi kalau berulang kali Simon Cowell, sang juri paling berkarakter di American Idol, berulang kali berujar: "This is a singing contest, not a popularity contest", maka kali ini saya terpaksa tak sependapat dengan Cowell. Saya sangat percaya: Program televisi adalah produk yang dijual dalam kemasan tertentu sesuai keinginan dan kebutuhan pembuat programnya. Peenonton hanyalah pihak pasif yang menerima apa yang disaksikannya. Walau sekarang pasifnya penonton kerap berusaha diselubungi dengan kemasan yang seakan membuat pemirsa menjadi berperan aktif. Misalnya melalui pemilihan pemenang program Idol melalui voting SMS.

Toh, nyatanya penonton hanyalah pihak pasif yang masihbertanya-tanya: "Kok Hadi sih yang menang?"