Friday, February 23, 2007

KALAU MAU BERPROMOSI DI RADIO




Semalam seorang teman menelepon. Obrolannya singkat dan padat: Minta bantuan kerjasama promosi sebuah event yang akan digarapnya dengan stasiun radio tempat saya bekerja. Secara terus terang saya bilang, bahwa status saya di radio itu cuma penyiar paruh waktu. Berarti, saya hanya bisa meneruskan kebutuhan teman saya ini ke bagian promosi, keputusannya ya tergantung bagian promosi. Lalu teman saya bilang (dengan nada sangat terburu-buru), “Acaranya untuk weekend ini. Aku kasih space logo radio-mu deh di buku panduan event & spanduk….”

Saya cuma bengong. Nah lo…, dia mengontak saya hari senin untuk kerjasama promosi event di hari Sabtu? Ini bukan masalah ngerepotin ya…tapi kalau saya sih lebih nelongso karena kelihatannya teman saya ini tidak tahu bahwa berpromosi melalui radio tidak bisa efektif jika tidak dilakukan secara repetitif.

Keharusan memasang iklan secara repetitif ini disebabkan karena karakteristik media radio yang selintas dengar. Artinya, apapun yang kita simak di radio hanya berjalan selintasan. Misalnya, kita tidak bisa meminta secara khusus lagu yang barusan diputar penyiar dengan alasan karena tadi kurang menyimak (Idih…idih…emang stasiun radionya milik kamu seorang :)). Ini berlaku juga untuk iklan. Iklan radio baru akan efektif jika dipasang berulang kali. Makin sering iklan disiarkan, makin efektif penyampaian pesan yang dilakukan. Jadi, idealnya teman saya jauh-jauh hari sudah harus menyiarkan iklannya mau event-nya ramai dikunjungi penonton.


Ah, tapi ini baru satu kasus. Beberapa waktu lalu, saya sempat bertemu seorang pemilik usaha hiburan yang minta tolong petunjuk berpromosi di radio. Si pemilik usaha hiburan ini punya anggaran lumayan besar untuk promosi di radio. Sayangnya, ia cuma tahu iklan radio itu ada dua: yang secara live dibacakan penyiar saat siaran (bahasa radionya: adlibs) dan spot atau jingle iklan (iklan yang disiarkan dalam bentuk rekaman).

Padahal sebenarnya ada begitu banyak model promosi yang bisa dilakukan melalui media radio dan yang perlu diketahui calon pengiklan adalah bahwa setiap stasiun radio memiliki kebijakan berbeda dalam proses kreatif pemasangan iklan. Jadi kalau mau efektif beriklan melalui media radio, coba deh ikuti beberapa langkah berikut ini:

Hubungi bagian sales atau marketing atau promosi stasiun yang bersangkutan (karena bagian inilah yang menjadi jembatan antara calon pengiklan dengan bagian program –yang bertanggungjawab atas segala sesuatu yang disiarkan di stasiun tersebut-
Kemukakan kebutuhan promosi anda
(Seharusnya) Bagian sales atau marketing atau promosi akan meminta program director (sebagai penanggungjawab siaran) untuk memberikan masukan ide kreatif promosi (supaya promosi yang anda lakukan nggak melulu adlibs, spot atau jingle saja)


Kalau sampai bagian sales atau marketing atau promosi tidak menyarankan anda bertukar pikiran dengan program director, harap maklum. Terus terang sumber daya manusia di industri radio (barangkali juga di industri media jenis lain) kita (baca: Indonesia) belum semuanya dapat dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, anda sebagai pihak “yang punya duit” yang sebaiknya meminta bertukar pikiran dengan sang program director. Program director-lah yang nantinya akan merealisasikan mimpi anda untuk mendapatkan promosi yang efektif di radio.

Selamat berpromosi melalui media radio :)



No comments: