Sahur Mubazir
Sahur terakhir ramadhan kali ini, saya menonton tayangan sahur di salah satu televisi swasta. Saatnya Kita Sahur, itu kalau tidak salah nama programnya. Tidak ada yang baru. Lawakan standar yang diramu kuis, kelihatannya masih jadi pilihan stasiun tersebut. Yang menyebalkan adalah di layar kaca, saya melihat para pemain di acara tersebut saling lempar makanan (yang berupa kue atau roti). Becanda sih maksudnya. Tapi kok tega sih buang-buang makanan, saat harga bahan pokok melambung, banyak orang tidak bisa berbelanja baju baru karena harga yang melonjak, dan pemulung dan pengemis membanjiri ibukota.
Acara tersebut memang ditayangkan secara live, tapi saya percaya tidak ada yang namanya spontan di media. Semua sudah dibuat dengan standar masing-masing media yang tidak boleh terlepas dari dasar hukum di mana media tersebut disebarluaskan. Kalaupun pihak media mau berdalih bahwa adegan lempar-lemparan makanan tersebut dilakukan spontan saja, manajemen yang bertanggung jawab atas apa yang disebarluaskan medianya.
Ingat kejadian Janet Jackson "pamer payudara" di super bowl beberapa tahun lalu? FCC di Amerika Serikat mengeluarkan teguran keras kepada jaringan televisi yang menjadi pemegang lisensi penyiaran super bowl kala itu. Setelah kasus tersebut bahkan stasiun yang bersangkutan harus menyiarkan dengan penundaan beberapa detik siaran live demi "keamanan" tayangan yang disiarkannya karena super bowl ditayangkan kala prime time.
Pihak watchdog di Indonesia masih kurang galak nih kayaknya!
No comments:
Post a Comment